Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang sangat krusial di Indonesia. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya, namun lebih dari itu, stunting juga mencerminkan adanya gangguan perkembangan otak yang berdampak jangka panjang. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah, rentan terhadap penyakit, dan memiliki produktivitas yang terbatas saat dewasa. Oleh karena itu, pencegahan stunting harus menjadi prioritas bersama, dan di sinilah peran ahli gizi anak menjadi sangat penting. Ahli gizi anak memiliki kompetensi dalam menilai status gizi anak secara menyeluruh dan mampu memberikan intervensi yang tepat, terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu masa dari kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Pada masa ini, otak dan tubuh anak berkembang sangat pesat, sehingga asupan nutrisi yang cukup dan seimbang menjadi hal yang wajib dipenuhi. Melalui edukasi, konsultasi, dan pendampingan kepada ibu hamil serta keluarga, ahli gizi dapat memastikan bahwa anak mendapatkan asupan yang optimal sejak dini.
Persatuan Ahli Gizi Anak (PAGA) menjadi organisasi yang menguatkan peran para profesional gizi dalam menghadapi masalah ini. Dengan melakukan pelatihan, riset, dan advokasi kebijakan, PAGA mendorong terciptanya sistem pendukung yang mampu mempercepat penurunan stunting. Melalui kegiatan seperti kelas gizi masyarakat, pojok konsultasi di posyandu, hingga kampanye di media sosial, ahli gizi anak membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat bagi pertumbuhan anak. Peran ini sangat vital dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.

Persatuan Ahli Gizi Anak (PAGA) selalu memberikan dukungan penuh terhadap anak Indonesia.